MemahamiInvestigasi Kecelakaan Kerja. June 3, 2021. Kecelakaan kerja tetap dapat terjadi walaupun SMK3 telah diterapkan. Guna mengatasinya, investigasi kecelakaan kerja perlu dilakukan oleh pihak yang berkompeten. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu bagian dari upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Kecelakaan kerja adalah hal yang sulit untuk kita hindari. Walaupun kita sudah menerapkan K3 dengan baik dan bekerja sesuai dengan SOP yang ada, namun kecelakan kerja kerja tetap dapat terjadi kepada kita. Pelaksanaan investigasi kecelakaan atau accident investigation menjadi hal yang dibutuhkan dan merupakan teknik yang efektif untuk tindakan pencegahan kecelakaan yang sama di waktu yang akan datang. Investigasi kecelakaan dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan untuk kemudian dibuat tindakan pencegahan agar kecelakaan serupa dapat dikurangi dan dihilangkan National Safety Council, 1985. Investigasi kecelakaan bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi sebagai bahan analisis untuk menentukan penyebab kecelakaan kerja, sehingga dapat dibuat tindakan koreksi yang sesuai agar kecelakaan serupa dapat dicegah. Selain itu investigasi kecelakaan kerja juga dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mencari solusi terbaik guna mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut. Jika terjadi, bagaimana langkah-langkah investigasi yang harus kita lakukan? Mari simak infografik berikut ini Dalam melakukan investigasi sesuai dengan langkah-langkah tersebut, investigator haru senantiasa mengingat bahwa investigasi harus melibatkan analisis dari semua informasi yang tersedia, fisik tempat kejadian, verbal catatan saksi dan hal-hal tertulis penilaian risiko, prosedur, instruksi, panduan kerja . Untuk mengidentifikasi apa yang salah dan menentukan langkah apa yang harus diambil untuk mencegah peristiwa buruk terjadi lagi. Penting bagi investigator untuk bersikap terbuka, jujur, dan objektif selama proses investigasi. Synergy Solusi member of Proxsis Group membantu perusahaan dalam meningkatkan kompetensi bagi para investigator kecelakaan melalui pelatihan yang diselenggarakan hingga mendapatkan pengukuhan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP yang tentunya akan meningkatkan kredibilitas dari investigator dan perusahaan. Pemberian sertifikasi BNSP ini dibantu oleh Lembaga Sertifikasi Profesi LSP yang menjadikan Synergy Solusi sebagai salah satu Tempat Uji Kompetensi TUK yang terdaftar di BNSP. Calon Investigator akan diuji secara tertulis dan wawancara untuk memastikan bahwa kompetensi yang dimilikinya sudah mumpuni dan dapat melakukan investigasi kecelakaan di perusahaannya. Anda Mungkin Juga Suka Artikel Terkait
BEKASI Dinas Perhubungan Kota Bekasi masih menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi sebelum mengambil langkah selanjutnya terkait kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, pada Senin (18/7/2022).. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapat hasil investigasi Post Views 1,13910 Langkah Investigasi Insiden & Kecelakaan KerjaOleh Muhyidin, SKMPerbedaan Insiden dan KecelakaanInsiden incident didefinisikan sebagai kejadian yang tidak diinginkan dan berpotensi menimbulkan kerugian. Jika kejadian tersebut menimbulkan kerugian loss maka disebut kecelakaan accident. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan yang dapat mengakibatkan cidera dan penyakit pada manusia, kerusakan properti, kerusakan lingkungan, kebakaran, kebangkrutan bisnis maupun kerugian lainnya. Jadi suatu semua kecelakaan accident merupakan insiden dan tidak semua insiden merupakan accident. Sedangkan insiden yang tidak menimbulkan cidera, penyakit akibat kerja, kerusakan properti, maupun kematian disebut dengan “hampir celaka” atau “nearmiss”, ada juga yang menyebutnya “close call”Pentingnya Investigasi InsidenInvestigasi insiden adalah proses untuk melaporkan, melacak, dan menyelidiki insiden yang mencakup proses formal untuk menyelidiki insiden, termasuk penempatan staf, pelaksanaan, dokumentasi, dan pelacakan investigasi insiden keselamatan proses. Proses ini juga mengelola resolusi dan dokumentasi rekomendasi yang dihasilkan oleh investigasi. Semua insiden termasuk kejadian nearmiss harus dilaporkan dan terdokumentasi. Semua insiden harus dilakukan investigasi. Sedangkan nearmiss tergantung konsekuensinya, jika potensinya besar, maka lakukan insiden merupakan cara belajar dari insiden yang terjadi selama umur fasilitas dan mengkomunikasikan pelajaran yang didapat kepada personil internal dan pemangku kepentingan lainnya. Bergantung pada kedalaman analisis, umpan balik ini dapat berlaku untuk insiden spesifik yang sedang diselidiki atau sekelompok insiden yang berbagi akar penyebab yang sama di satu fasilitas atau lebih. Proses ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa yang akan sejatinya merupakan bukti bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai desain atau rencana. Insiden akan berulang kecuali kita memperbaiki akar masalahnya. Investigasi insiden akan membantu untuk mencari fakta, menghindari menyalahkan orang lain, menemukan akar masalah, mencegah berulangnya insiden, dan berbagi pelajaran yang dapat diambil share lesson learned.Tahapan Investigasi Insiden & Kecelakaan DataPengumpulan data adalah mengumpulkan semua fakta yang terkait dengan kejadian tersebut. Semakin cepat informasi ditangkap, semakin tinggi kualitasnya tanpa mengorbankan keselamatan atau pemulihan, data harus dikumpulkan bahkan selama insiden. Dalam kebanyakan kasus, pengumpulan data akan diminta untuk dimulai sebelum tim investigasi dapat dibentuk, sehingga penting bahwa prosedur investigasi insiden lokal menentukan siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan yang harus dikumpulkan terdiri dari peristiwa dan kondisi sebelum, selama dan setelah kejadian; keterlibatan personil termasuk tindakan yang diambil atau tidak diambil; faktor lingkungan; dan informasi lain yang relevan dengan kejadian melakukan proses pengumpulan data, 4P perlu diingat untuk memudahkan mengingatnya. 4P tersebut yaitu People, Position, Paper and Parts Personil, Posisi, Dokumen, Bukti Fisik. Berikut ini PeopleOrang/personil begitu penting sebagai sumber data karena mereka dapat menyampaikan informasi tentang segala sesuatu yang mereka ketahui sebelum dan pada saat kejadian. Wawancara dan pernyataan tertulis yang ditandatangani adalah dua mode untuk mendokumentasikan ingatan orang tentang apa yang terjadi sebelum dan sesudah kejadian. Seringkali, menggabungkan keduanya adalah pendekatan yang paling dari wawancara dan pernyataan tertulis adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menyiapkan urutan kejadian dan menentukan akar penyebabnya. Pada titik ini dalam penyelidikan, Anda tertarik untuk mencari tahu apa yang terjadi dan dalam mengumpulkan data. Fokus pada apa yang saksi lihat, dengar, cium dan alami. Untuk membantu menentukan perspektif mereka tentang acara tersebut, fokuskan pada apa yang mereka lakukan dan kapan, dan di mana mereka berada. Menyimpan catatan akurat dari setiap PositionPosisi mengacu pada status apa itu sebelum kejadian terjadi. Ini termasuk kondisi cuaca, status proses dan peralatan misalnya operasi normal, startup, shutdown, pemeliharaan, dalam batas operasi, status pekerjaan misalnya shift, operasi, pemeliharaan/maintenance, pekerjaan berlangsung di sekitar area misalnya pengelasan, hari yang panas sehingga pintu terbuka, dan masalah faktor manusia misalnya tata letak fasilitas, pertimbangan desain.3. PaperBagian ini merujuk pada jejak dokumentasi sebelum dan sesudah kejadian, termasukLog, grafik, catatan, turnover / log hand-back, perintah kerja, izin, dokumen analisis keselamatan kerja JSA, tag, handheld, atau cetakan yang mengindikasikan apa yang sedang terjadi pada saat itu atau keadaan peralatan saat insiden terjadiLaporan laboratorium, laporan metalurgi dari bagian yang rusak – Anda mungkin perlu meminta ini jika penting untuk penyelidikan; tim keselamatan Anda atau departemen teknik dapat membantuSalinan standing order atau prosedur yang digunakan atau berlaku untuk situasi ketika insiden itu terjadiCatatan pelatihan4. PartsBagian ini merujuk pada bagaimana lokasi kejadian terlihat setelah kejadian terjadi dan apa yang dikatakan data fisik kepada kami. Contoh data fisik yang dikumpulkan adalahBagian, potongan dan hal-hal lain yang dapat Anda ambil dan bawa. Kumpulkan dan simpan data fisik seperti bagian, potongan dan benda kecil lainnya, merekam lokasi di mana mereka ditemukan. Terutama mengumpulkan barang-barang yang mungkin dipindahkan, dibersihkan atau rusak jika dibiarkan begitu saja. Jika data fisik terlalu besar untuk dipindahkan atau perlu dibongkar, buatlah catatan untuk menyelidiki hal-hal itu nanti setelah tim terbentuk. Jika perlu, siapkan area tersebut agar bukti tidak video, sketsa atau diagram adegan; peralatan yang terlibat; atau apa yang sedang terjadi pada saat itu. Untuk foto dan video, gunakan pencatat waktu / tanggal pada kamera untuk mendokumentasikan saat diambil. Cobalah mengambil foto sebelum sesuatu disentuh atau Bentuk Tim InvestigasiTerlepas dari ukuran insiden, tim perlu memiliki campuran keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk mengidentifikasi akar penyebab yang tercantum di bawah ini bermanfaat untuk dipertimbangkan, tetapi ingat bahwa satu orang mungkin dapat mengisi lebih dari satu posisiSeorang fasilitator terlatihKaryawan dan / atau kontraktor yang tahu tentang operasi. Tidak wajib memiliki karyawan atau kontraktor sebagai bagian dari tim investigasi mereka harus diwawancarai, namun, untuk mengumpulkan data.Pengawas orang yang terlibat dalam insiden termasuk orang ini mungkin atau mungkin tidak bermanfaatSeorang insinyur desain atau proses jika insiden tersebut melibatkan masalah teknis3. Membuat Urutan KejadianUrutan peristiwa adalah kompilasi peristiwa yang diatur dalam urutan waktu. Idenya adalah bahwa seseorang yang melihat urutan dapat dengan cepat memahami peristiwa apa yang terjadi dan kapan. Urutan peristiwa adalah cara yang sangat baik untuk mengatur data dari suatu kejadian dan mencegah tim dari melompat ke pengumpulan data dilakukan, tim investigasi memiliki godaan alami untuk segera menemukan penyebab insiden tersebut. Namun, pada tahap ini dalam investigasi, informasi yang dikumpulkan perlu diorganisir. Nilai dari menggunakan urutan kejadian adalah mudah dipahami dan memusatkan perhatian tim pada fakta daripada kesimpulan pada tahap urutan kejadian secara terorganisir. Ada dua format yang sering digunakan yaitu membuat Kronologi Timeline dan Grafik kejadian events chart4. Identifikasi Sistem Pelindung dan Gabungkan ke dalam Urutan KejadianTepat sebelum menentukan akar penyebab masalah, kembangkan daftar sistem perlindungan protective systems yang diprakarsai juga dikenal sebagai perlindungan/safeguard yang mungkin terkait dengan insiden tersebut. Setelah teridentifikasi, tentukan apa yang ada dan bekerja, apa yang ada dan tidak berfungsi, dan apa yang tidak ada tetapi bisa berhasil. Latihan ini dapat mengungkapkan perlindungan perlindungan dapat dianggap sebagai penghalang fisik perangkat keras atau teknik / hardware or engineering atau hambatan administratif sistem manajemen. Tabel di bawah merupakan contoh sistem kerasSistem dan ProsedurShutdowns/alarmsOperating proceduresInert systemsJob skills trainingPurge systemsPreventive maintenanceFire suppression systemsSafe work practices permitsHazard detection systemsManagement of changeEmergency block valvesPersonal protective equipment5. Melakukan Analisis Akar Penyebab MasalahPada tahap ini dalam proses 10 langkah, berdasarkan pengumpulan data, kita telah mengembangkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi dalam urutan kronologis antara titik terakhir operasi normal dan insiden. Sekarang kita menggunakan urutan peristiwa tersebut untuk membantu mengatur informasi dan memfasilitasi pembuatan analisa menggunakan metode Why Tree maupun 5 Why untuk menemukan akar penyebab sebenarnya dari insiden tersebut. Kita mulai dengan penyebab fisik, diikuti oleh penyebab manusia dan, sebagian besar waktu, berakhir dengan penyebab tingkat sistem. Ada kalanya penyebab manusia adalah penyebab terendah yang dapat sistem umumnya kegagalan sistem manajemen atau kekurangan yang mengarah ke suatu insiden. Sistem manajemen merupakan campuran dari kebijakan, prosedur, peran dan tanggung jawab, dan proses kerja yang membentuk jaringan pendukung untuk organisasi. Contohnya termasuk prosedur usang, manajemen proses perubahan tidak ada, akuntabilitas kepemimpinan atau efektivitas jangan berhenti hanya sampai level manusia/orang human saja. Carilah hingga menemukan masalah hingga level system. Orang bisa berganti. Jika hanya menyalahkan orang saja, maka insiden dapat berulang dan akibatnya orang tidak mau melaporkan kejadian insiden Verifikasi Potensi PenyebabDalam mengkonfirmasi atau mengesampingkan kemungkinan penyebab fisik, manusia, dan sistem secara sistematis, verifikasi asumsi Anda dengan fakta. Gunakan metode berikut untuk memverifikasi penyebabPengamatan saksi mata secara visual mis., Operator melihat api di katup pemeras; inspeksi menunjukkan katup blok tetap tertutupPengujian / analisis laboratorium – seperti tes metalurgi pada bagian, tes lab pada sampel minyak, tes cairan tubuhTeori pakar – pendapat berpendidikan oleh ahli materi pelajaran berdasarkan pengalaman atau kalkulasi mereka mis., Spesialis pompa merasa bahwa kavitasi akan terjadi dengan tekanan hisap yang dicatatKearifan lokal – kondisi yang diketahui ada oleh personel berpengalaman mis., Operator kepala tahu bahwa setiap kali sistem injeksi dinyalakan, tekanan sistem meningkatData tertulis – dokumen desain, prosedur, spesifikasi, sejarah perbaikanWawancara – tidak mengesampingkan kemungkinan penyebab manusia dengan cara yang sama Anda mengesampingkan kemungkinan fisik; wawancara ulang orang tersebut jika ada data yang saling bertentangan. Berhati-hatilah menggunakan wawancara hanya dengan satu orang sebagai satu-satunya metode untuk memverifikasi suatu penyebab. Cobalah untuk mewawancarai orang lain tentang fakta yang dipermasalahkan atau dapatkan data pendukung dari sumber lain seperti data Tentukan Penyebab Akar Masalah dan Buat RekomendasiSetelah diketahui akar masalahnya maka buatlah rekomendasi dari hasil investigasi insiden tersebut. Tim perlu mengidentifikasi tindakan atau rekomendasi korektif yang mengatasi bahaya langsung dan menghilangkan penyebab sistem yang diidentifikasi dalam insiden tersebut. Dalam membuat rekomendasi, buatlah secara SMART specific, measurable, accountable, relevant, time limit. Gunakan proses berikut untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan daftar penyebab akar penyebab utama. Identifikasi akar penyebab yang memiliki dampak terbesar pada insiden tersebut. Jika penyebab ini dihilangkan, kemungkinan insiden serupa terjadi di masa depan akan sangat berkurang. Insiden kompleks mungkin memiliki lima hingga sepuluh akar masalah, tetapi Anda biasanya dapat mengidentifikasi dua atau tiga penyebab yang memiliki dampak paling signifikan pada insiden solusi untuk akar solusi segera untuk mencegah terulangnya insiden. Misalnya, jika penyebab insiden adalah cacat desain yang bisa ada di sini atau pada peralatan serupa, maka langkah-langkah segera perlu diambil untuk mengidentifikasi peralatan itu di lokasi lain dan menggunakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan. Gunakan Hierarki Pengendalian Hierarchy of Controls untuk menentukan perlindungan yang efektif mengidentifikasi solusi berdasarkan daftar akar permasalahan. Mungkin ada solusi yang mengatasi beberapa penyebab root. Itulah sebabnya penting untuk melihat seluruh rangkaian penyebab Dokumentasikan InvestigasiDokumentasi sangat penting karena beberapa alasanIni akan digunakan oleh tim investigasi untuk mendapatkan konsensus tentang akar alat utama untuk mengkomunikasikan hasil penyelidikan kepada manajemen dan digunakan oleh mereka yang ditugaskan untuk mengimplementasikan rekomendasi dan melacaknya hingga dan Terbitkan LaporanKhusus untuk investigasi yang kompleks, proses peninjauan memainkan peran penting dalam mendapatkan penerimaan hasil investigasi. Ini juga merupakan kesempatan untuk meninjau temuan dengan manajemen. Proses peninjauan umumnya memiliki langkah-langkah berikutTim investigasi mengeluarkan draft proses penyelidikan insiden meninjau laporan untuk konsistensi dan hukum mungkin diperlukan. Semua dokumen istimewa harus dijaga kerahasiaannyaStempel dokumen “Komunikasi Pengacara-Klien – Terbatas dan Rahasia.”Simpan dokumen di lokasi fisik yang aman dan lokasi elektronik akses distribusi mendistribusikan dokumen hanya kepada pengacara, anggota tim investigasi dan mereka yang terlibat tim investigasi meninjau draft laporan dengan manajemen fasilitas. Manajemen fasilitas dapat meminta pertimbangan ulang jika mereka merasa ada masalah yang terlewatkan oleh investigasi mungkin perlu berkumpul kembali untuk memasukkan komentar ulasan ke dalam laporan dan mengeluarkan laporan tim menyerahkan laporan akhir mengikuti persyaratan pelaporan lokal. Ini biasanya ketika tim investigasi insiden Kategorikan Penyebab Akar MasalahPada akhir analisis akar penyebab, tim diminta untuk mengelompokkan setiap akar penyebab ke dalam kategori umum untuk mengidentifikasi tren kinerja. Karena ada jumlah akar penyebab potensial yang tak terbatas berdasarkan fakta bahwa setiap insiden adalah unik, daftar kategori standar penyebab akar masalah telah ditetapkan di mana setiap akar penyebab aktual akan adalah untuk menangkap akar penyebab dari setiap cabang analisa menggunakan metode Why Tree. Misalnya, akar penyebabnya adalah instruksi atau arahan tulisan tangan salah dimengerti karena keterbacaan. Akar permasalahan aktual akan mengalir ke kategori akar penyebab dan subkategori berjudul “komunikasi – komunikasi tertulis yang tidak memadai.”Tim investigasi berada dalam posisi terbaik untuk memilih kategori yang paling dekat hubungannya dengan akar penyebab sebenarnya dari insiden tersebut. Kategorisasi harus dimasukkan dalam laporan investigasi akhir. Untuk menegaskan kembali, maksud dari proses kategorisasi adalah untuk menangkap semua akar penyebab yang ditentukan selama penyelidikan sehingga perusahaan memiliki cara untuk melacak tren Kategorikan Akar MasalahBerikut ini daftar kategori akar masalah yang sering munculPenilaian atau AuditKomunikasiManajemen Keselematan, Kesehatan Kerja & Lingkungan Kontraktor CSMS / contractor safety management systemDesainTanggap DaruratKinerja ManusiaInvestigasi Insiden dan Hampir Celaka nearmissKontrol Kualitas atau Pengujian PenerimaanAkuntabilitas KepemimpinanManajemen Perubahan MOCFenomena AlamUlasan Keamanan Pra-Startup Pre-Startup Safety ReviewPerawatan, Inspeksi, Pengujian, atau Perbaikan PreventifProsedur atau Praktek Kerja yang AmanPenilaian RisikoSupervisi / Arahan KerjaPelatihan / Kompetensi Dewi& Pangaribuan / Studi Kecelakaan Kerja Operator Mesin di Industri Pengolahan Kelapa Sawit: Investigasi dan Analisis Penyebab dengan Metode 5 Whys dan SCAT/ Vol. 4, No. 2, September 2019 pp. 10-16 15 Kecelakaan kerja yang mengakibatkan terkoyaknya perut salah satu karyawan bagian Loading Ramp di Pabrik kelapa Sawit Des c r i p t i o n o f Jika mendapat panggilan interview, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah persiapan. Salah satu persiapan itu adalah melatih diri dari pertanyaan interview tersebut akan sangat membantumu agar tidak gugup dan dapat menjawab pertanyaan dengan diketahui, pada dasarnya pihak HRD setiap perusahaan memiliki beberapa pertanyaan yang hampir sama saat melakukan wawancara mereka akan menanyakan seputar pribadi dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh calon tidak bingung saat mendapat pernyataan tersebut, Glints telah merangkum 10 pertanyaan interview paling umum yang sering diberikan oleh HRD saat interview kerja dan bagaimana harus 10 pertanyaan interview HRD yang wajib kamu kuasai1. Ceritakan tentang Dirimu© dari Inc, pertanyaan ini cukup lazim ditanyakan saat interview, termasuk oleh pihak ini sering kali ditanyakan di awal interview. Meskipun terdengar sederhana dan mudah dijawab, pertanyaan ini sangat caramu menyampaikan profil, HRD akan mengevaluasi kepribadian, karakter hingga pola tidak merasa grogi saat bercerita, ada baiknya untuk memulai dengan mengucapkan salam terlebih jawablah pertanyaan ini secara singkat, lengkap dan tegas. Lalu, ceritakan pengalaman serta pencapaian terbaik yang telah diraih selama lupa menceritakan tentang pekerjaan yang kamu lakukan sebelumnya beserta uraian pekerjaan kamu adalah fresh graduate dan belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa fokus menceritakan aktivitas sehari-hari atau pengalaman organisasi yang pernah kamu Apa yang Kamu Ketahui tentang Perusahaan Ini?© FreepikSebenarnya, pertanyaan interview HRD yang satu ini sangat mudah untuk dijawab. Kamu hanya perlu mencari informasi di situs resmi saja, kamu tidak perlu menghafal semua informasi yang ada. Pilih-pilih saja informasi yang sekiranya kamu masih bingung saat menentukan mana informasi yang perlu, dan mana yang tidak? Kalau memang begitu, kamu tak perlu punya panduan untuk cari kerja dan interview online. Ditulis dengan melibatkan para pakar, konten ini sudah berisi pedoman lengkap, saja informasi yang penting diketahui sebelum wawancara? Seperti apa etika yang baik saat interview? Teknik wawancara apa yang biasa dipakai oleh rekruter?Ketahui jawabannya dengan menyimak panduan lengkap cari kerja dan interview online! Klik tombol di bawah untuk DI SINIBaca Juga Mengenal Apa Itu Walk In Interview dan PersiapannyaInformasi itu tentu akan melengkapi jawaban wawancaramu untuk menjawabnya secara natural tanpa ada jeda. Hal ini penting untuk memberi kesan bahwa kamu benar-benar sudah mengenal perusahaan tersebut, bukan hanya menghafalkan Apa Kelebihan yang Kamu Miliki?© ShutterstockPertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan yang cukup sulit dijawab. Hal ini disebabkan banyak calon karyawan yang bingung untuk menyebutkan kelebihan yang mendapat pertanyaan seperti ini, sebaiknya beri jawaban dengan sopan dan tetap rendah jawaban yang spesifik dan berkaitan dengan posisi yang sedang kamu lamar. Tunjukkan kelebihan yang kamu punya sesuai dengan konteks profesionalisme Apa Kekurangan yang Kamu Miliki?© ShutterstockPertanyaan ini juga merupakan pertanyaan interview HRD yang sulit dijawab. Jika salah menjawab, ada kemungkinan HRD akan menganggapmu sebagai sosok yang tidak menghindari hal tersebut, kamu sebaiknya menjawab sesuatu yang sebenarnya tidak mahir dilakukan, namun kamu sedang berusaha untuk kalimat “saya tidak memiliki kekurangan” karena akan terkesan Kenapa Kamu Tertarik Melamar di Perusahaan Ini?© FreepikMenurut The Muse, pertanyaan ini tergolong pertanyaan umum dalam interview kerja. Pertanyaan ini sering digunakan oleh HRD untuk mengetahui motivasi sebaiknya menghindari jawaban yang berkaitan dengan gaji yang diberikan, suasana bekerja yang nyaman, skala perusahaan yang besar, atau bahkan menceritakan kekurangan perusahaan tempatmu bekerja seperti itu justru akan membuat HRD ragu untuk merekrut kamu. Pasalnya kamu mungkin dinilai kurang loyal terhadap berikan jawaban yang berkaitan dengan bisnis perusahaan yang sedang dengan jawaban seperti kecocokan dengan jenis bisnis perusahaan, menyukai visi misi perusahaan, latar belakang pendidikan yang cocok, atau pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi yang dilamar Kenapa Kamu Tertarik Melamar Posisi Ini?© FreepikSetelah pertanyaan tentang motivasi bekerja di perusahaan, pertanyaan interview HRD selanjutnya biasanya adalah tentang posisi yang kamu memiliki pengalaman bekerja di posisi yang sama, maka hal itu tidak menjadi hal jika tidak memiliki pengalaman sama sekali di bidang tersebut atau bahkan baru saja lulus kuliah, sebaiknya lakukan riset terlebih tentang seluk-beluk uraian pekerjaannya, kemudian cari hubungannya dengan latar belakang pendidikanmu atau keterampilan yang kamu Juga 6 Cara Profesional Membalas Email Panggilan Interview7. Apa yang Bisa Kamu Berikan untuk Perusahaan?© FreepikJawablah pertanyaan ini sesuai dengan keahlian atau pengalaman yang kamu memiliki pengalaman bekerja sebelumnya, jangan ragu untuk menceritakan pencapaian atau prestasi-prestasi yang pernah diperoleh di perusahaan yang belum memiliki pengalaman bekerja, sebaiknya tonjolkan kegiatan yang dilakukan selama ini. Selain itu, ceritakan bahwa kamu bersedia belajar dari awal jika diterima bekerja di perusahaan Apa Rencanamu untuk 5 Tahun ke Depan?© FreepikBiasanya perusahaan-perusahaan berskala besar yang menanyakan hal ini kepada pelamar. Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya buat jawaban yang realistis dan jujur mengenai rencana kariermu untuk 5 tahun ke berencana menikah atau memiliki anak dalam 5 tahun ke depan, sebaiknya ungkapkan rencana secara langsung. Pasalnya, hal ini kadang-kadang mempengaruhi penerimaan karyawan di sebuah tentang rencana menikah memang cukup sering diajukan oleh HRD. Hal ini karena ada beberapa perusahaan yang mewajibkan karyawan untuk tidak menikah minimal 6 bulan ke depan setelah diterima Kenapa Kamu Berhenti Bekerja di Perusahaan Sebelumnya?© ShutterstockBagi yang memiliki pengalaman kerja, hal ini pasti akan ditanyakan oleh pihak HRD. Kamu sebaiknya tidak membicarakan keburukan tempatmu bekerja jika kamu memiliki masalah pribadi, sebaiknya tidak perlu alasan yang logis, seperti ingin meningkatkan kemampuan di perusahaan yang ketertarikan terhadap hal-hal yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan sebelumnya, namun dimiliki oleh perusahaan yang saat ini kamu Berapa Gaji yang Kamu Inginkan?© ShutterstockPertanyaan interview HRD satu ini merupakan hal yang paling membingungkan lulusan baru. Sebelum interview, ada baiknya kamu mencari tahu rentang gaji posisi pekerjaan yang kamu apabila kamu memiliki beberapa keterampilan lain yang bisa menunjang pekerjaan, jangan ragu untuk menyampaikannya. Hal ini akan memungkinkan gaji yang didapat semakin juga, kamu mau terbuka untuk bernegosiasi soal gaji. Sampaikan pengalaman serta prestasi yang telah dicapai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan gaji di perusahaan yang ragu untuk mengajukan pertanyaan balik kepada pewancara jika terdapat hal-hal yang tidak kamu mengerti. Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu antusias terhadap interview yang sebaiknya mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik, agar pewancara dapat menjelaskan dengan Juga 5 Pertanyaan Interview UX Researcher yang Perlu Kamu TahuSeperti itulah pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh HRD saat interview kerja di suatu tempat atau praktikkan ilmu jawab pertanyaan wawancara kerja ini dengan lamar lowongan kerja yang cocok buatmu! Lihat berbagai peluangnya di Glints sekarang. PTHolcim Indonesia memberikan kepercayaan kepada HSP Academy sebagai penyelenggara training Investigasi kecelakaan kerja yang dilaksanakan di Holcim Training Center Cilengsi Bogor pada tanggal 19-21 November 2013. Training yang difasilitasi oleh intruktur senior HSP DR. Ismail Sayid, M.Si dihadiri oleh 20 orang peserta dari berbagai departemen.

Kecelakaan kerja merupakan hal terburuk yang harus ditangani oleh para profesional Keselamatan dan Kesehatan kerja karena tidak ada 1 pun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi apalagi untuk seorang profesional K3 yang memang tugas utamanya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, kita selaku profesional keselamatan kerja harus meresponnya dengan cepat. Kita harus menyusun sebuah laporan kecelakaan kerja yang baik dengan memasukkan semua data yang terkait. Fungsinya tentu agar kecelakaan kerja yang sama tidak akan terulang lagi Sumber Gambar Setelah terjadinya kecelakaan kerja, kita harus segera melakukan investigasi kecelakaan kerja tersebut. Ada teknik-teknik khusus agar kita dapat melakukan investigasi secara baik. Ada 5 tahap yang bisa kita lakukan untuk melaksanakaan investigasi kecelakaan kerja yang baik 1. Pastikan area aman2. Temukan Fakta Terkait3. Tentukan Urutan Kejadian4. Analisis Kecelakaan 5. Rekomendasi 1. Pastikan area aman Tidak menutup kemungkinan bahwa setelah terjadinya kecelakaan, masih ada risiko-risiko yang bisa mengancam keselamatan kita sebagai investigator. Sebagai contoh, longsornya terowongan tambang yang menimbun pekerja pastinya berisiko untuk investigator bisa masuk ke dalam atau ketika ada pekerja tersetrum, ada juga risiko investigator bisa tersetrum. Kita sebagai investigator, harus memastikan area yang kita kunjungi sudah aman. Jika ada risiko tertimpa tanah longsor, maka kita harus memasang tiang-tiang support dan pengendalian lain sehingga tanah di atas cukup kuat tertopang. Jika ada risiko tersetrum, maka kita harus mematikan sumber listriknya. Kita juga bisa memasang safety line untuk memastikan area aman dan tidak ada gangguan pada tempat kecelakaan tersebut yang membuat perubahan pada tempat kecelakaan atau hilangnya bukti-bukti yang ada. 2. Temukan Fakta Terkait Setelah kita memastikan area tempat kejadian kecelakaan kerja telah aman, kita harus mengumpulkan semua fakta yang ada terkait dengan kecelakaan. Sebagai contoh Tanggal,waktu, dan lokasi spesifik dari kecelakaan Nama korban, Jabatan, Departemen dan atasan langsung Nama dan Data diri dari para saksi Kejadian-kejadian sebelum kecelakaan terjadi Tugas spesifik apa yang sedang dilakukan oleh korban pada saat itu Kondisi lingkungan lantai yang licin, pencahayaan yang tidak cukup, bising, dll Kondisi yang ada termasuk tuhas, peralatan, perlengkapan, material, APD dan lain-lain Luka yang ditimbulkan termasuk bagian tubuh yang terluka dan penyebab dari luka itu Jenis perawatan dari luka Gambar-gambar rekonstruksi kecelakaan Kerusakan ke peralatan, material dan lain-lain Ada juga hal yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data dari para saksi Berikan pertanyaan terbuka kepada saksi. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang kemungkinan jawabannya bukan “Iya/Tidak”. Terapkan asas praduga tak bersalah. Kita mungkin sudah mendengar kronologisnya dari rekan kerja yang lain. Jikalau keterangan yang disampaikan saksi berbeda, maka kita tidak boleh menyalahkan saksi. Hindari asumsi dan pertanyaan yang mengarah. Jika asas praduga tak bersalah sudah tidak dipakai biasanya pertanyaan yang muncul adalah pertanyaan yang memojokkan ke saksi. Ini akan berakibat saksi merasa segan untuk memberikan keterangan lebih lanjut Keterangan yang dihimpun haruslah bisa diukur. Hindari untuk menggunakan kata “dekat” lebih baik gunakan kata “5 cm”. 3. Tentukan Urutan Kejadian Berdasarkan fakta yang ada, Anda seharusnya dapat untuk mengurutkan kejadian hingga munculnya kecelakaan. Pada laporan investigasi kecelakaan kerja Anda, deskripsikan urutan ini secara detail termasuk Kejadian yang menyebabkan kecelakaan Misalnya karyawan berjalan, berlari, membungkuk, memanjat, mengangkat, mendorong, memutar katup valve, menggunakaan alat, dan sabagainya Kejadian pada saat kecelakaan Misalnya karyawan tertabrak benda, terperangkap di antara benda, jatuh dari ketinggian, menghirup uap beracun, atau terpercik zat kimia berbahaya. Kejadian sesaat setelah kecelakaan Apa yang karyawan lakukan? Memegang lututnya, memegang sikunya, menutup lukanya, berteriak. Kita perlu juga untuk mendeskripsikan bagaimana rekan kerjanya merespon terhadap kecelakaan tersebut. Apakah mereka memanggil bantuan, memberikan pertolongan pertama, mematikan perlengkapan, memindahkan korban, dan sebagainya Kecelakaan harusnya dideskripsikan secara detail pada laporan investigasi kecelakaa agar pembaca mendapat bayangan yang jelas tentang apa yang sedang terjadi. Anda juga dapat menggunakan diagram yang secara efektif dapat menunjukkan urutan terjadinya kecelakaan. Lebih baik lagi jika Anda dapat memasukkan foto tentang kecelakaan sehingga pembaca dapat mudah memahami. 4. Analisis Kecelakaan Laporan Anda haruslah mencakup analisis yang dalam tentang penyebab kecelakaan. Penyebab tersebut meliputi Penyebab langsung, misalnya tumpahan di lantai sehingga menyebabkan terpeleset Penyebab tidak langsung, misalnya karyawan tidak menggunakan sepatu kerja yang anti licin atau sedang membawa tumpukan barang yang menghalangi pandangannya Faktor kontribusi lain, misalnya tekanan pekerjaan, tidak ada rambu peringatan, tidak adanya training dan prosedur Untuk melakukan analisis kecelakaan, kita harus memilih teori kecelakaan kerja yang paling sesuai dengan kondisi kita. Pembahasan tentang teori kecelakaan kerja bisa dilihat di 8 Teori Penyebab Kecelakaan Kerja K3 – 5. Rekomendasi Rekomendasi untuk perbaikan dapatlah meliputi perbaikan langsung ataupun jangka panjang seperti Pelatihan karyawan tentang praktek kerja aman Pemeliharan mesin rutin yang menjaga perlengkapan dalam kondisi operasi yang baik Evaluasi dari prosedur kerja dengan rekomendasi perbaikan Melakukan Analisa bahaya untuk evaluasi bahaya lain dalam tugas tertentu dan melatih karyawan terhadap bahaya ini Pengendalian teknik untuk membuat tugas lebih aman atau pengendalian administrative untuk mengganti cara tugas dilakukan. Referensi Benton, J. 2011, August 24. How to Write a Good Accident or Incident Report. Retrieved May 24, 2015, from EHS Safety America Health and Safety Manager di Perusahaan Multinasional, Master Degree di Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3

InvestigasiKecelakaan Kerja Post Test Aplog DRAFT. 9 months ago. by ambi_pradiptha_47433. Played 21 times. 0. Data yang dikumpulkan dan menjadi bukti awal dari sebuah penyelidikan kecelakaan kerja diantaranya adalah, kecuali. answer choices Ajukan pertanyaan personal. Tags: Question 12 . SURVEY . 20 seconds . Q.
Kecelakaan kerja tetap dapat terjadi walaupun SMK3 telah diterapkan. Guna mengatasinya, investigasi kecelakaan kerja perlu dilakukan oleh pihak yang berkompeten. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu bagian dari upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Kegiatan ini dilakukan sebagai cara untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi berikut solusi yang harus dilakukan serta menjadi pembelajaran untuk masa mendatang. Negara telah mewajibkan setiap perusahaan untuk menerapkan K3 sebagai upaya pemenuhan hak tenaga kerja dalam mendapat jaminan keselamatan saat bekerja. Maka dari itu, tiap perusahaan pun mengimplementasikan K3 sebagaimana yang telah diatur untuk meminimalkan berbagai risiko, seperti sanksi hukum, kerugian di sisi tenaga kerja, maupun kerugian pada aset dan citra perusahaan. Sayangnya, kecelakaan kerja juga masih mungkin terjadi meski Sistem Manajemen K3 SMK3 telah dilakukan dan SOP juga sudah dijalankan. Terlebih lagi jika lokasi kerja memang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi seperti di ketinggian, kilang minyak, dan sebagainya. Investigasi kecelakaan merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencari data dan fakta terkait kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian harta benda termasuk aset perusahaan. Dengan begitu, akar penyebab terjadinya kecelakaan dapat diketahui sehingga dapat ditemukan solusi penyelesaian serta tindakan preventif agar tak kembali terulang di masa mendatang. Tujuan dan Maksud Investigasi Kecelakaan Kerja Tujuan dan Maksud Investigasi Kecelakaan Kerja Proses investigasi kecelakaan pada dasarnya dapat membantu perusahaan untuk memahami lebih baik mengenai risiko apa saja atas aktivitas kerja yang dilakukan. Seperti yang sempat disinggung, ada kalanya celah’ risiko yang selama ini tidak terlihat dan teridentifikasi sebelum kecelakaan tersebut terjadi. Dalam kata lain, investigasi mampu menjadi alat penting dalam memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen K3 perusahaan. Perusahaan dapat menentukan program K3—termasuk pencegahan dan perbaikan—yang lebih baik sehingga kecelakaan serupa tidak terjadi lagi maupun memperkecil risiko terganggunya keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun tujuan investigasi kecelakaan kerja dapat dijabarkan ke dalam beberapa poin utama berikut. Melakukan identifikasi dan deskripsi kejadian yang sebenarnya apa, kapan, dan di mana.Melakukan identifikasi penyebab langsung maupun akar atau faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan mengapa.Menemukan solusi atas masalah-masalah yang bekaitan dengan kecelakaan pihak manajamen perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap tindakan perbaikan yang efektif dan praktis untuk diterapkan di kemudian mencegah terulangnya kecelakaan kerja yang lingkungan kerja yang lebih nyaman, aman , efektif, dan produktif bagi tenaga kerja. Siapa yang Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja? Pihak yang berwenang melakukan investigasi kecelakaan adalah mereka yang benar-benar berkompeten, baik individu maupun kelompok. Mereka yang melakukan investigasi perlu memiliki pengalaman maupun pengetahuan yang cukup mengenai investigasi kecelakaan kerja. Pemilihan orang-orang ini sangatlah krusial. Pasalnya, jika pihak yang melakukan investigasi bukanlah orang yang kompeten dalam bidang tersebut, maka bukan tidak mungkin identifikasi dan analisis yang dilakukan tidak akan akurat sehingga dapat menimbulkan dampak buruk yang lebih panjang—tak cuma untuk penyelesaian kasus pada saat ini, tetapi juga tindakan-tindakan preventif untuk masa mendatang. Lantas, apa saja kompetensi yang perlu dimiliki individu yang berwenang dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja? Memahami dasar hukum berikut organisasi terkait kecelakaan wawasan dasar mengenai melakukan analisis data yang dikumpulkan dengan baik. Nantinya hasil analisis ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil tindakan perbaikan yang perlu melakukan teknik pengumpulan data serta fakta secara investigasi kecelakaan kerja dengan model persyaratan apa saja yang dibutuhkan terkait dokumen, pengumpulan data, maupun dokumentasi terkait teknik investigasi. Adapun pemilihan pihak yang dapat dijadikan sebagai penyidik investigasi kecelakaan kerja adalah berdasarkan rekomendasi Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHS. Menurut CCHOS, investigasi sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan melibatkan perwakilan dari tenaga kerja, pihak manajemen, maupun pihak-pihak lain yang terkait. Anggota tim investigasi pun mencakup Para ahli di luar perusahaan jika dibutuhkan, disesuaikan dengan kebutuhan investigasi.Pekerja yang berkompetensi melakukan investigasi kecelakaan yang mempunyai pengetahuan terlebih lagi jika memahami tentang proses dari pemerintah daerah atau polisi Departemen K3 di lokasi tempat terjadinya kecelakaan. Apa Saja Kriteria Investigasi Kecelakaan Kerja Dianggap Baik? Apa Saja Kriteria Investigasi Kecelakaan Kerja Dianggap Baik? Seluruh personil terbaik dan berkompeten sudah disiapkan untuk melakukan investigasi kecelakaan kerja. Lalu, apakah hal tersebut menjamin bahwa investigasi yang dilakukan baik? Terkait hal ini, ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menilai baik atau tidaknya investigasi yang dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Human Reliability Associates tentang investigasi kecelakaan, sebuah proses investigasi dapat dianggap baik apabila memenuhi beberapa kriteria berikut ini. Tim investigasi terdiri dari pihak-pihak yang investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis seluruh faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja sekaligus mengembangkan tindakan perbaikan atas kecelakaan prosedur atau panduan yang terstruktur dan sistem guna yang akan mendukung proses identifikasi berbagai penyebab terjadinya kecelakaan, baik penyebab langsung maupun penyebab tidak rekomendasi untuk melakukan tindak lanjut atas penyebab langsung dan tidak langsung rekomendasi serta melakukan analisis risiko lanjutan setelah penerapan bahwa langkah-langkah yang dilakukan untuk pencegahan maupun perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan pelajaran yang diperoleh lesson learned dari kecelakaan tersebut kepada pihak-pihak laporan investigasi yang didokumentasikan secara jelas dan basis data kecelakaan yang mudah diakses. Sekilas tentang Metode SCAT Bicara soal metode investigasi kecelakaan kerja, salah satu metode yang paling banyak direkomendasikan dan digunakan adalah Systematic Cause Analysis Technique SCAT. SCAT merupakan metode untuk melakukan penyelidikan dan evaluasi kecelakaan kerja yang dikembangkan oleh International Loss Control Institute ILCI. Tentunya, ada beberapa alasan mengapa SCAT cukup sering diimplementasikan dalam oleh perusahaan dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja. Setidaknya, berikut adalah beberapa keunggulan metode SCAT. Metode SCAT cukup sederhana, tetapi tepat untuk memeriksa efektivitas investigasi SCAT dapat digunakan untuk melakukan analisis sekaligus evaluasi penyebab SCAT dapat digunakan untuk lebih mengembangkan efektivitas dalam mengendalikan SCAT dapat dimanfaatkan sebagai pengingat di masa mendatang sehingga kecelakaan serupa dapat dicegah dan dikendalikan. Adapun secara umum, SCAT terdiri dari lima tahap rumusan sebagai berikut. Deskripsi atau gambaran suatu pemicu timbulnya kecelakaan atau beberapa hal yang menyebabkan terjadinya langsung yang terdiri dari perilaku tidak aman dan kondisi tidak dasar yang terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor perbaikan atau pencegahan yang dapat dilakukan guna mengendalikan kecelakaan. Investigasi kecelakaan kerja adalah bagian dari K3 yang bertujuan untuk melakukan identifikasi penyebab terjadinya sebuah kecelakaan kerja berikut tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dan mencegah terjadinya kembali di masa mendatang. Tentunya, setiap ahli K3 melalui sertifikasi Kemnaker, BNSP, maupun LSP seperti Mutu Institute pun memiliki pemahaman terkait hal ini sebagai salah satu kompetensi dasarnya. Jika Anda seorang yang menyukai tantangan dan ingin mendapatkan sertifikasi K3, Mutu Institute menjadi tempat yang berkualitas bagi pelatihan K3 Anda. Tunggu apalagi? Segera hubungi Mutu Institute melalui info atau 0819-1880-0007. Post Views 1,409
. 442 478 122 308 443 443 128 104

pertanyaan investigasi kecelakaan kerja